๏ปฟPenaklukanKonstantinopel (bag I) "Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335] ุนู† ุฃุจูŠ ู‚ุจูŠู„ ู‚ุงู„ : ูƒู†ุง ุนู†ุฏ ุนุจุฏุงู„ู„ู‡ ุจู† ุนู…ุฑูˆ ุจู† ุงู„ุนุงุต

Jatuhnya Konstantinopel dalam kekuasaan Islam pernah ditegaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya. Rasulullah ditanya oleh salah seorang sahabat. ''Ya Rasul, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?'' Nabi menjawab,''Kota Heraklius Konstantinopel. Hadits riwayat Ahmad, ad-Darimi, al-Hakim. Menjelang waktu Ashar pada 29 Mei 1453, atau tujuh abad kemudian, ramalan Nabi terbukti. Dengan kekuatan tak kurang 100 ribu pasukan, pasukan kekalifahan Utsmani dibawah komando Mehmed II, dikenal dengan panggilan Muhamad al-Fatih, berhasil menaklukkan jantung peradaban Kristen terbesar itu. Mirip Tembok Besar di Cina, kota Konstantinopel dinaungi benteng yang terbentang sejauh total 20 kilometer guna menghindari serangan musuh. Serangan pasukan al-Fatih sudah dimulai sejak 6 April atau lebih dari sebulan sebelumnya tanpa hasil memuaskan. Tak mudah menundukkan Konstantinopel. Upaya penaklukan bahkan sudah dilakukan sejak tahun 44 Hijriah pada era Muawiyah bin Abu Sofian. Pasukan artileri al-Fatih gagal menusuk dari sayap barat lantaran dihadang dua lapis benteng kukuh setinggi 10 meter. Mencoba mendobrak dari selatan Laut Marmara, pasukan laut al-Fatih terganjal militansi tentara laut Genoa pimpinan Giustiniani. Sadarlah al-Fatih, titik lemah Konstantinopel adalah sisi timur yakni selat sempit Golden Horn. Selat ini dibentang rantai besar, memusykilkan armada kecil sekali pun untuk melewatinya. Tapi al-Fatih saat itu usianya 23 tahun tak kehabisan akal. Ia menggusur kapal-kapalnya dari laut ke darat, demi menghindari rantai besar. Sebanyak 70 kapal digotong ramai-ramai ke sisi selat dalam waktu singkat pada malam hari. Inilah awal dari kejatuhan Konstantinopel yang fenomenal. Jatuhnya Konstantinopel menjadi pintu gerbang bagi kekalifahan Utsmani untuk melebarkan sayap kekuasaanya ke Mediterania Timur hingga ke semenanjung Balkan. Peristiwa ini kelak menjadi titik krusial bagi stabilitas politik Ustmani sebagai kekuatan adikuasa kala itu, jika bukan satu-satunya di dunia. Pada 29 Mei 1453 juga ditandai sebagai era berakhirnya Abad Pertengahan. Nama Konstantinopel kemudian diubah menjadi Istanbul yang berarti kota Islam. Istanbul, kerap dilafalkan Istambul, kemudian sebagai ibu kota kekalifahan Utsmani hingga kejatuhannya pada 1923. Kota pelabuhan laut ini menjadi pusat perdagangan utama Turki moderen saat ini. Secara geografis, wilayah Istanbul 'terbelah' dua dan masing-masing terletak di Asia dan Eropa. Berpenduduk hingga 16 juta jiwa, Istanbul adalah salah satu kota terpadat di Eropa sumber Harian RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

Rasulmenjawab, 'Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.' Yaitu: Konstantinopel'." (HR. Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim) Hadits ini dinyatakan shahih oleh al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata, "Hadits ini hasan sanadnya." Syaikh Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadits ini shahih. ุณูุฆูู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽูŠู‘ู ุงู„ู’ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุชููู’ุชูŽุญู ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ุงู‹ ู‚ูุณู’ุทูŽู†ู’ุทููŠู†ููŠู‘ูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ุฑููˆู…ููŠู‘ูŽุฉู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉู ู‡ูุฑูŽู‚ู’ู„ูŽ ุชููู’ุชูŽุญู ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ุงู‹ ูŠูŽุนู’ู†ููŠ ู‚ูุณู’ุทูŽู†ู’ุทููŠู†ููŠู‘ูŽุฉูŽ Rasulullah saw. pernah ditanya, โ€œKota manakah yang dibebaskan lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?โ€ Rasul menjawab, โ€œKotanya Heraklius dibebaskan lebih dulu, yaitu Konstantinopelโ€ HR Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim Imam Ahmad mengeluarkan hadis tersebut di dalam Musnad-nya pada bab Musnad Abdullรขh bin Amru bin bin al-ร‚sh. Beliau meriwayatkan hadis ini berdasarkan penuturan secara berturut-turut dari Yahya bin Ishaq, dari Yahya bin Ayyub, dari Abu Qabil; yang didasarkan pada penuturan Abdullah bin Amru bin al-Ash dari Rasulullah saw. Al-Haytsami berkomentar, โ€œPara perawi hadis ini sahih kecuali Abu Qabil dan ia tsiqqah.โ€1 Riwayat yang sama juga diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dalam Mushannaf Ibn Abiy Syaybah; Imam ad-Darimi dalam Sunan ad-Dรขrimรฎ, dari penuturan Utsman bin Muhammad, dari Yahya bin Ishaq; Ibn Abi Ashim dalam Al-Awรขโ€™il li bin Abi ร‚shim, dari penuturan Abu Bakar, dari Yahya bin Ishaq; Ath-Thabrani dalam Al-Awรขโ€™il li ath-Thabrani, dari penuturan Abdullah bin al-Husain al-Mashishi dari Yahya bin Ishaq; serta Abu Amru ad-Dani dalam as-Sunan al-Wรขridah fรฎ al-Fitan, dari penuturan Abdurrahman bin Utsman, dari Qasim, dari Ibn Abi Khaytsamah, dari Yahya bin Ishaq. Dalam semua riwayat tersebut, selanjutnya Yahya bin Ishaq dari jalur yang sama dengan jalur di Nuโ€™aim bin Hamad al-Muruzi meriwayatkan hadis ini dalam Kitรขb al-Fitan dari Ibn Wahbin dari Yahya bin Ayyub dari Abu Qabil dari Abdullah bin Amru bin al- Abdul Ghani al-Maqdisi mengeluarkannya di dalam Kitรขb al-Ilm. Ia berkata, โ€œHadis ini sanad-nya hasan.โ€ Al-Hakim meriwayatkannya dari tiga jalur. Pertama dari Muhammad bin Shalih bin Haniโ€™, dari Muhammad bin Ismail, dari Ibn Wahbin, dari Yahya bin Ayyub dari Abu Qabil al-Maโ€™afiri dari Abdullah bin Amru bin al-Ash. Kedua dari Abu Jaโ€™far Muhammad bin Muhammad al-Baghdadi dari Hasyim bin Murtsid dari Said bin Afir dari Said bin Abi Ayyub dari Abu Qabil dari Abdullah bin Amru bin al-Ash. Ketiga dari Muhammad bin al-Muamal, dari al-Fadhl bin Muhammad asy-Syaโ€™rani dari Nuโ€™aim bin Hamad, dari Abdullah bin Wahbin, dari Yahya bin Ayyub dari Abu Qabil, dari Abdullah bin Amru bin al-Ash. Al-Hakim berkomentar, โ€œIni adalah hadis sahih menurut syarat Syaykhayn Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, tetapi keduanya tidak mengeluarkannya.โ€4Adz-Dzahabi menyepakati penilaian al-Hakim. Komentar al-Haytsami di atas, bahwa para perawi hadis ini adalah perawi sahih kecuali Abu Qabil yang ia nilai tsiqqah, mengisyaratkan bahwa ia menilai hadis ini hasan. Penilaian ini sesuai dengan penilaian Abdul Ghani al-Maqdisi. Adapun al-Hakim menilainya sahih dan disepakati oleh adz-Dzahabi. Syaikh Nashiruddin al-Albani juga menilainya Walhasil hadis ini bisa dijadikan hujjah. Makna Hadis Hadis ini adalah hadis gharรฎb karena hanya diriwayatkan dari jalur Abu Qabil dari Abdullah bin Amru bin al-Ash. Hadis ini memberitahukan bahwa dua kota, yaitu Konstantinopel dan kota Rรปmiyah akan ditaklukkan, dan di antara keduanya kota Konstantinopel yang akan ditaklukkan lebih dulu. Kota Rรปmiyah itu seperti yang dijelaskan dalam Muโ€™jam Al-Buldรขn adalah kota Roma, sekarang adalah ibukota Penaklukan kedua kota ini adalah sesuatu yang pasti akan terjadi. Berita gembira penaklukan kota Konstantinopel juga diriwayatkan dalam hadis lain. Berita gembira tersebut memacu kaum Muslim sejak masa para Sahabat untuk mendapatkan keutamaan dan kemuliaan sebagai orang yang berhasil mewujudkannya. Syaikh al-Albani mengatakan Penaklukan pertama telah berhasil direalisasikan melalui tangan Muhammad al-Fรขtih al-Utsmani seperti yang sudah diketahui. Hal itu terealisasi setelah lebih dari delapan ratus tahun sejak berita gembiranya disampaikan oleh Rasulullah saw. Penaklukan kedua yaitu penaklukan kota Roma, pen. dengan izin Allah juga akan terealisasi. Sungguh, beritanya akan Anda ketahui dikemudian hari. Tidak diragukan bahwa realisasi penaklukan kedua itu menuntut kembalinya Khilafah Rasyidah ke tengah-tengah umat Muslim. Hal itu telah diberitakan oleh Rasulullah saw. dalam sabda Beliau. Berita dari Rasul itu tidak boleh menjadikan kita diam dan tidak turut terlibat aktif memperjuangkannya karena menganggap toh pasti akan tegak kembali. Apalagi menghalangi perjuangan penegakan Khilafah tentu jauh lebih buruk dan lebih tidak layak lagi keluar dari seorang Muslim. Sikap itu hanya layak keluar dari orang yang tidak percaya kepada Rasulullah saw. Berita gembira tegaknya kembali Khilafah seharusnya memacu kita untuk mewujudkannya tanpa kenal lelah, seperti generasi terdahulu. Perjuangan itu pada akhirnya pasti akan berhasil dan Khilafah pasti tegak kembali sesuai dengan janji Allah dan Rasulullah saw. Wallรขh alam bi ash-shawรขb. [Yahya Abdurrahman] Catatan Kaki 1 Lihat Imam Ahmad 164-241 H, Musnad Ahmad, 2/176, Muassasah Qurthubah, Mesir, tt; Al-Haytsami w. 807 H, Majmaโ€™ az-Zawรขโ€™id wa Manbaโ€™u al-Fawรขโ€™id, 6/219, Dar ar-rayan li ath-Turats-Dar al-Kitab al-Arabi, Kaero-Beirut, 1407 2 Lihat Ibn Abiy Syaibah, Mushannaf Ibn Abi Syaibah, ed. Kamal Yusuf al-Hawt, 4/419, Maktabah ar-Rusyd, Riyadh, cet. i. 1409; Imam ad-Darimi 181-255 H, Sunan ad-Darimi, 1/137, Dar al-Kitab al-Arabi, Beirut, cet. i. 1407; Ibn Abiy Ashim, al-Awรขโ€™il li Ibn Abi รขshim, 1/109; Ath-Thabrani, al-awรขโ€™il li ath-Thabrani, 1/122; Abu Amru ad-Dani 371-444 H, as-Sunan al-Wรขridah fรฎ al-Fitan, ed. Dr. Dhiyaโ€™ullah bin Muhammad Idris al-Mubarkfuri, 6/1127, Dar al-รขshimah, Riyadh, cet. i. 1416 3 Lihat Nuโ€™aim bin Hamad al-Muruzi Abu Abdillah w. 288 H, Kitรขb al-Fitan, ed. Samir Amin az-Zuhri, 2/479, Maktabah at-Tawhid, Kaero, cet. i. 1412 4 Lihat Al-Hakim 321-405, Mustadrak alรข Shahรฎhayn, ed. Mushthafa Abdul Qadir Atha, 4/598, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, cet. i. 1411/1990 5 Lihat Muhammad Nashiruddin al-Albani, Silsilah ash-Shahรฎhah, 1/33, Maktabah al-Maโ€™arif, Riyadh, tt 6 Lihat Yaqut bin Abdillah al-Humawi, Muโ€™jam al-Buldรขn, 1/312, Dar al-Fikr, Beirut, tt

SetelahPerang ahzab selesai, Rasulallah Shalallahu'alaihiwasallam mengeluarkan kembali hadist tentang penaklukan Konstantinopel "Sungguh, Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan islam. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik peminpin, dan pasukan yang menaklukan adalah sebaik-baik pasukan." (H.R. Ahmad).

loading...Sultan Muhammad Al-Fatih telah menjadi jawaban dari bisyarah Rasulullah SAW. Foto/Ilustrasi ist Hadis yang membahas tentang penaklukan Roma oleh kaum muslimin diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya. Rasulullah SAW bersabda โ€œ Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.โ€ Sultan Muhammad Al-Fatih telah menjadi jawaban dari bisyarah Rasulullah SAW tersebut. Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam bukunya berjudul "Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah", menjelaskan sesungguhnya, penaklukan Konstantinopel tidak dimulai dari nol. "la merupakan hasil akumulatif perjuangan kaum muslimin selama berabad-abad, sejak awal masa berkembangnya Islam. Hal itu didorong oleh kabar gembira yang pernah diucapkan Rasulullah, sebagaimana hadis tersebut," perhatian untuk kembali menaklukkan Konstantinopel semakin kuat bersamaan dengan munculnya pemerintahan Bani Utsmani. Baca Juga Kalau diperhatikan, ternyata para Sultan Bani Utsman termasuk para pemimpin yang memiliki pemahaman fikih yang sangat kuat tentang perlunya menyediakan segala faktor-faktor yang dibutuhkan, untuk mencapai tujuan. Muhammad Al-Fatih sendiri termasuk Sultan yang sangat getol menempuh jalan itu dalam perjalanan jihadnya. Dia sangat tekun berusaha menjalankan firman Allah yang berbunyiูˆูŽุฃูŽุนูุฏู‘ููˆุง ู„ูŽู‡ูู…ู’ ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…ู’ ู…ูู†ู’ ู‚ููˆู‘ูŽุฉู ูˆูŽู…ูู†ู’ ุฑูุจูŽุงุทู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ู„ูโ€Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang" QS Al-Anfal 60Muhammad Al-Fatih memahami ayat ini, bahwa masalah kemenangan dalam agama ini membutuhkan segala bentuk kekuatan yang beragam. Dia telah mampu menjabarkan makna ayat ini secara aplikatif dalam jihadnya yang diberkahi. Maka dia segera mempersiapkan sebuah pasukan dalam jumlah besar untuk mengepung Kota Konstantinopel. Pada saat itu, tidak ada satu jenis senjata pun yang tidak dia pergunakan. Dari meriam, pasukan berkuda, hingga pasukan saja semua ini membutuhkan kekayaan besar. Dengan sendirinya Sultan sudah memikirkan dari arah mana saja dia akan mendapatkan kekayaaan untuk membiayai perang yang tentu sangat mahal itu. Untuk membuat meriam, peluru, kapal, panah, membeli kuda, membeli minyak, kayu-kayu itu membutuhkan kekayaan tidak kecil. Dapat disimpulkan, penaklukan Konstantinopel tak akan pernah terwujud, jika Khilafah Turki Utsmani fakir-miskin. Baca Juga Pasukan yang mengepung Kota Konstantinopel dipimpin oleh Muhammad Al-Fatih, telah menyiapkan persiapan rohani yang mantap. Mereka belajar di bawah naungan pendidikan yang sangat menekankan makna iman dan takwa sikap amanah, serta melaksanakan risalah. Mereka terdidik dalam makna-makna akidah yang dibimbing oleh para ulama yang ikhlas. Mereka telah menjadikan Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya sebagai manhaj dalam mendidik individu-individu. Para ulama itu mendidik mereka dengan hal-hal berikutPertama, bahwa Allah itu adalah Tunggal dan tidak memiliki sekutu apa pun. Dia tidak pernah mengambil sahabat wanita, tidak memiliki anak. Dia lepas dari semua sifat kekurangan dan memiliki sifat bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Pengatur segala urusan sebagaimana ู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ุฎูŽู„ู’ู‚ู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ุฑูโ€Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allahโ€ QS Al-Aโ€™raaf 54Ketiga, bahwa sesungguhnya Allah adalah sumber semua kenikmatan dalam wujud ini, baik njkmat kecil atau besar, yang tampak atau tersembunyi. Sehari jelang 'Fathu Al-Qustantiniyyah' sebuah refleksi Penaklukkan Konstantinopel oleh seorang anak muda yang kemudian merubah putaran roda sejarah dan tentunya dilandasi inspirasi Rabbani lewat pembenaran dan keyakinan akan pesan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam 800 tahun sebelumnya.

Dari Abdullah bin Bisyr Al Ghonawi, ia berkata Bapakku telah menceritakan kepadaku Saya mendengar Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam bersabdaู„ูŽุชููุชูŽุญู†ู‘ูŽ ุงู„ู‚ูุณุทู†ุทูŠู†ูŠุฉู ูˆู„ู†ูุนู…ูŽ ุงู„ุฃู…ูŠุฑู ุฃู…ูŠุฑูู‡ุง ูˆู„ู†ุนู… ุงู„ุฌูŠุดู ุฐู„ูƒ ุงู„ุฌูŠุดูโ€œSesungguhnya akan dibuka kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat ituโ€œ.Derajat haditsHadits ini lemah. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad 4/235, Bukhori dalam Tarikh Shoghir hal. 139, Thobroni dalam Al Kabir 1/119/2, Hakim 4/4/422, Ibnu Asakir 16/223 dan cacatnya, Abdullah bin Bisyr Al Ghonawi dia seorang perawi yang majhul dan hanya ditsiqahkan oleh Ibnu Hibban, padahal beliau masyhur dengan tasahul-nya sikap menggampangkan. Meskipun demikian Imam Al Hakim berkata โ€œsanadnya shohih dan disepakati oleh Adz Dzahabiโ€ lihat Silsilah Adh Dhaโ€™ifah, 878.Pembukaan kota Konstantinopel adalah sebuah fakta yang diceritakan dalam banyak hadits yang shahih. Hanya saja hadits di atas meskipun sangat masyhur adalah sebuah hadits yang lemah, sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al di antara hadits shahih yang berhubungan dengan jihad Konstantinopel adalah hadits dari Abu Qobil, ia berkataูƒู†ุง ุนู†ุฏ ุนุจุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู†ู ุนู…ุฑูˆ ุจู†ู ุงู„ุนุงุตู ุŒ ูˆ ุณูุฆูู„ูŽ ุฃูŠู‘ู ุงู„ู…ุฏูŠู†ุชูŠู’ู†ู ุชููุชุญู ุฃูˆู„ู‹ุงุงู„ู‚ุณุทู†ุทูŠู†ูŠุฉู ุฃูˆ ุฑูˆู…ูŠู‘ูŽุฉู ุŸ ูุฏุนุง ุนุจุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจุตู†ุฏูˆู‚ู ู„ู‡ ุญูู„ูŽู‚ูŒ ุŒ ู‚ุงู„ ูุฃุฎุฑุฌ ู…ู†ู‡ ูƒุชุงุจู‹ุง ู‚ุงู„ ูู‚ุงู„ ุนุจุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจูŠู†ู…ุง ู†ุญู†ู ุญูˆู„ูŽ ุฑุณูˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ู†ูƒุชุจู ุŒ ุฅุฐ ุณูุฆูู„ูŽ ุฑุณูˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุฃู‰ู‘ู ุงู„ู…ุฏูŠู†ุชูŠู’ู†ู ุชููุชุญู ุฃูˆู„ู‹ุง ุงู„ู‚ุณุทู†ุทูŠู†ูŠุฉู ุฃูˆ ุฑูˆู…ูŠู‘ูŽุฉู ุŸ ูู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ุฏูŠู†ุฉู ู‡ุฑู‚ู„ูŽ ุชููุชุญู ุฃูˆู„ู‹ุง ูŠุนู†ูŠ ู‚ุณุทู†ุทูŠู†ูŠุฉูŽโ€œKami berada di sisi Abdullah bin Amr bin Ash dan beliau ditanya tentang mana kota yang dibuka terlebih dahulu, apakah Konstantinopel ataukah Romawi? Maka beliau meminta untuk diambilkan sebuah kotak, lalu beliau mengeluarkan sebuah kitab lalu berkata Berkata Abdullah bin Masโ€™ud Tatkala kami bersama Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam untuk menulis, tiba-tiba beliau ditanya Manakah kota yang terlebih dahulu dibuka, apakah Konstantinopel ataukah Romawi?โ€™. Maka beliau menjawab Yang dibuka terlebih dahulu adalah kota Herakliusโ€™. YaituKonstantinopelโ€œ.***Dari buku Hadits Lemah dan Palsu Yang Populer Di Indonesia halaman Ust. Abu Yusuf Ahmad SabiqArtikel

Yaitu Konstantinopel'." (HR Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim) Hadis ini dinyatakan sahih oleh al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata, "Hadis ini hasan sanadnya." Syaikh Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadis ini sahih. (Lihat Silsilah Ahadits al-Shahihah 1/3) Bab I TANDA-TANDA KECIL KIAMATOleh Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil52. Penaklukan Konstantinopel[1] Dan di antara tanda-tanda Kiamat adalah penaklukan kota Konstantinopel -sebelum keluarnya Dajjal- di tangan kaum muslimin. Yang dapat difahami dari berbagai hadits bahwa penaklukan ini terjadi setelah peperangan mereka dengan bangsa Romawi pada sebuah peperangan yang sangat besar dan kemenangan kaum muslimin atas mereka. Waktu itu kaum muslimin pergi menuju Konstantinopel, lalu Allah menaklukkannya untuk kaum muslimin tanpa ada peperangan. Senjata mereka hanyalah takbir dan tahlil ucapan Laa ilaaha illallaah.Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaุณูŽู…ูุนู’ุชูู…ู’ ุจูู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉู ุฌูŽุงู†ูุจูŒ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ููู€ูŠ ุงู„ู’ุจูŽุฑูู‘ ูˆูŽุฌูŽุงู†ูุจูŒ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูููŠ ุงู„ู’ุจูŽุญู’ุฑูุŸ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ู†ูŽุนูŽู…ู’ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽู‚ููˆู…ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุบู’ุฒููˆูŽู‡ูŽุง ุณูŽุจู’ุนููˆู†ูŽ ุฃูŽู„ู’ูู‹ุง ู…ูู†ู’ ุจูŽู†ููŠ ุฅูุณู’ุญูŽุงู‚ูŽุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุฌูŽุงุกููˆู‡ูŽุง ู†ูŽุฒูŽู„ููˆุงุŒ ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูู‚ูŽุงุชูู„ููˆุง ุจูุณูู„ุงูŽุญู ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฑู’ู…ููˆุง ุจูุณูŽู‡ู’ู…ูุŒ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ู„ุงูŽ ุฅูู„ู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ููŽูŠูŽุณู’ู‚ูุทู ุฃูŽุญูŽุฏู ุฌูŽุงู†ูุจูŽูŠู’ู‡ูŽุง -ู‚ูŽุงู„ูŽ ุซูŽูˆู’ุฑูŒ ุฃูŽุญูŽุฏูŽ ุฑููˆูŽุงุฉู ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠู’ุซู ู„ุงูŽ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ูู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ- ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูููŠ ุงู„ู’ุจูŽุญู’ุฑูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆุง ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŽ ู„ุงูŽ ุฅูู„ู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ููŽูŠูŽุณู’ู‚ูุทู ุฌูŽุงู†ูุจูู‡ูŽุง ุงู’ู„ุขุฎูŽุฑูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู„ุงูŽ ุฅูู„ู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ููŽูŠูููŽุฑู‘ูŽุฌู ู„ูŽู‡ูู…ู’ุŒ ููŽูŠูŽุฏู’ุฎูู„ููˆู‡ูŽุงุŒ ููŽูŠูŽุบู’ู†ูŽู…ููˆุงุŒ ููŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู…ูŽุง ู‡ูู…ู’ ูŠูŽู‚ู’ุชูŽุณูู…ููˆู†ูŽ ุงู„ู’ุบูŽู†ูŽุงุฆูู…ูŽุŒ ุฅูุฐู’ ุฌูŽุงุกูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ุตู‘ูŽุฑููŠุฎูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฏู‘ูŽุฌู‘ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุฎูŽุฑูŽุฌูŽุŒ ููŽูŠูŽุชู’ุฑููƒููˆู†ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ุดูŽูŠู’ุกู ูˆูŽูŠูŽุฑู’ุฌูุนููˆู†ูŽ.โ€œPernahkah kalian mendengar satu kota yang satu sisinya ada di daratan sementara satu sisi lain ada di lautan?โ€ Mereka menjawab, โ€œKami pernah pernah mendengarnya, wahai Rasulullah!โ€ Beliau berkata, โ€œTidak akan tiba hari Kiamat sehingga dari keturunan Nabi Ishaq menyerang-nya kota tersebut, ketika mereka bani Ishaq mendatanginya, maka mereka turun. Mereka tidak berperang dengan senjata, tidak pula me-lemparkan satu panah pun, mereka mengucapkan, Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,โ€™ maka salah satu sisinya jatuh ke tangan kaum muslimin -Tsaur[2] salah seorang perawi hadits berkata, โ€œAku tidak mengetahuinya kecuali beliau berkata, Yang ada di lautan.โ€™โ€ Kemudian mereka meng-ucapkan untuk kedua kalinya, Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,โ€™ akhirnya salah satu sisi lainnya jatuh ke tangan kaum muslimin. Lalu mereka mengucapkan untuk ketiga kalinya Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar,โ€™ lalu diberikan kelapangan kepada mereka. Mereka masuk ke dalamnya dan mendapatkan harta rampasan perang, ketika mereka se-dang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba saja datang orang yang berteriak meminta tolong, dia berkata, โ€œSesungguhnya Dajjal telah keluar,โ€™ lalu mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.โ€™โ€[3]Ada sesuatu yang musykil dalam ungkapan hadits iniโ€ฆูŠูŽุบู’ุฒููˆูŽู‡ูŽุง ุณูŽุจู’ุนููˆู†ูŽ ุฃูŽู„ู’ูู‹ุง ู…ูู†ู’ ุจูŽู†ููŠ ุฅูุณู’ุญูŽุงู‚ูŽ.โ€œโ€ฆ Sehingga dari bani Ishaq menyerangnyaโ€ฆโ€Sementara bangsa Romawi adalah keturunan Ishaq, karena mereka dari keturunan al-Shis bin Ishaq bin Ibrahim al-Khalil Alaihissallam.[4] Maka bagaimana bisa penaklukan kota Konstantinopel dilakukan oleh mereka?!Al-Qadhi Iyadh berkata, โ€œDemikianlah semua ungkapan yang ada dalam Shahiih Muslim Dari bani Ishaq.โ€™โ€Kemudian beliau berkata, โ€œSebagian dari mereka berkata, Yang terkenal lagi terjaga ungkapannya adalah dari bani Ismaโ€™il,โ€ inilah makna yang ditunjuk-kan oleh hadits, karena yang dimaksud sebenarnya adalah orang-orang Arab.โ€[5]Sementara itu al-Hafizh Ibnu Katsir berpendapat sesungguhnya hadits ini menunjukkan bahwa bangsa Romawi memeluk Islam di akhir zaman. Barangkali penaklukan kota Konstantinopel dilakukan oleh sebagian dari mereka, sebagaimana diungkapkan oleh hadits terdahulu, Sesungguhnya orang dari bani Ishaq memeranginya.โ€™โ€Pendapat ini diperkuat dengan kenyataan bahwa mereka dipuji di dalam hadits al-Mustaurid al-Qurasy, dia berkata, โ€œAku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaุชูŽู‚ููˆู…ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููˆู…ู ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ุนูŽู…ู’ุฑูŒูˆ ุฃูŽุจู’ุตูุฑู’ ู…ูŽุง ุชูŽู‚ููˆู„ู. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู‚ููˆู„ู ู…ูŽุง ุณูŽู…ูุนู’ุชู ู…ูู†ู’ ุฑูŽุณูู€ูˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ.. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุฆูู†ู’ ู‚ูู„ู’ุชูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ูููŠู‡ูู…ู’ ู„ูŽุฎูุตูŽุงู„ุงู‹ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู‹ุง ุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ูŽู„ุฃูŽุญู’ู„ูŽู…ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุนูู†ู’ุฏูŽ ููุชู’ู†ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฃูŽุณู’ุฑูŽุนูู‡ูู…ู’ ุฅูููŽุงู‚ูŽุฉู‹ ุจูŽุนู’ุฏูŽ ู…ูุตููŠุจูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ุดูŽูƒูู‡ูู…ู’ ูƒูŽุฑู‘ูŽุฉู‹ ุจูŽุนู’ุฏูŽ ููŽุฑู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑูู‡ูู…ู’ ู„ูู…ูุณู’ูƒููŠู†ู ูˆูŽูŠูŽุชููŠู…ู ูˆูŽุถูŽุนููŠููุŒ ูˆูŽุฎูŽุงู…ูุณูŽุฉูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŒ ุฌูŽู…ููŠู„ูŽุฉูŒ ูˆูŽุฃูŽู…ู’ู†ูŽุนูู‡ูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุธูู„ู’ู…ู ุงู„ู’ู…ูู„ููˆูƒู.Kiamat akan tegak sementara bangsa Romawi adalah manusia yang paling banyak,โ€™โ€ lalu Amr berkata kepada al-Mustaurid, โ€œJelaskanlah apa yang kau ucapkan itu!โ€ dia berkata, โ€œAku mengatakan apa yang aku dengar dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.โ€ Dia berkata, โ€œJika demikian yang engkau ungkapkan, maka sesungguhnya di dalam diri mereka ada empat ke-istimewaan sesungguhnya mereka adalah manusia paling tenang ketika datang fitnah, paling cepat sadar ketika terjadi musibah, paling cepat menyerang setelah mundur, dan sebaik-baiknya manusia dalam meng-hadapi orang miskin, anak yatim dan orang lemah, dan yang kelima adalah sesuatu yang indah lagi elok, yaitu mereka orang yang paling bersemangat mencegah kezhaliman para raja.โ€[6]Komentar saya Di antara dalil yang menunjukkan bahwa orang-orang Romawi di akhir zaman memeluk Islam adalah hadits Abu Hurairah terdahulu tentang peperangan bangsa Romawi. Waktu itu bangsa Romawi berkata kepada kaum musliminุฎูŽู„ู‘ููˆุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุณูŽุจูŽูˆู’ุง ู…ูู†ู‘ูŽุง ู†ูู‚ูŽุงุชูู„ู’ู‡ูู…ู’. ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ ู„ุงูŽ ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ู„ุงูŽ ู†ูุฎูŽู„ูู‘ูŠ ุจูŽูŠู’ู†ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ูู†ูŽุง.โ€œBiarkanlah kami membunuh orang-orang yang tertawan dari kalangan kami.โ€ Kemudian kaum muslimin berkata, โ€œKami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.โ€[7]Bangsa Romawi meminta kepada kaum muslimin agar membiarkan mereka memerangi orang yang telah ditawan dari kalangan mereka karena mereka telah memeluk Islam, lalu kaum muslimin menolaknya dan menjelaskan kepada orang-orang Romawi bahwa orang yang telah masuk Islam dari kalangan mereka adalah saudara-saudara kami, maka kami tidak akan menyerahkannya kepada siapa pun. Kenyataan banyaknya pasukan kaum muslimin dari kalangan orang-orang yang sebelumnya ditawan dari kalangan orang-orang kafir bukanlah hal yang an-Nawawi rahimahullah berkata, โ€œHal ini ada pada zaman kita sekarang ini, bahkan kebanyakan pasukan Islam di negeri-negeri Syam, dan Mesir adalah para tawanan, kemudian mereka sekarang ini โ€“alhamdulillaahโ€“ adalah orang yang menawan orang-orang kafir, dan beberapa kali menawan mereka di zaman kita ini, satu kali saja mereka menawan ada beberapa ribu orang kafir yang ditawan, maka segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikan kemenangan dan kejayaan kepada Islam.[8]Pendapat yang mengatakan bahwa yang menaklukkan Konstantinopel adalah orang-orang dari keturunan Ishaq diperkuat oleh kenyataan bahwa pasukan Romawi jumlahnya mencapai jutaan. Sebagian dari mereka tewas dan yang lainnya masuk ke dalam Islam, dan yang masuk Islam dari kalangan mereka bergabung dengan pasukan kaum muslimin untuk menaklukan Konstantinopel, wallaahu aโ€™ Konstantinopel tanpa peperangan belum terjadi sampai sekarang. Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwasanya beliau berkataููŽุชู’ุญู ุงู„ู’ู‚ูุณู’ุทูŽู†ู’ุทููŠู†ููŠู‘ูŽุฉู ู…ูŽุนูŽ ู‚ููŠูŽุงู…ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู.โ€œPenaklukan Konstantinopel terjadi seiring dengan akan terjadinya hari Kiamat.โ€Kemudian at-Tirmidzi berkata, โ€œMahmud -maksudnya adalah Ibnu Ghailan, guru at-Tirmidzi- berkata, Hadits ini gharib. Konstantinopel adalah sebuah kota di Romawi, ditaklukkan ketika Dajjal keluar. Sedangkan Kon-stantinopel telah ditaklukkan pada zaman Sahabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.โ€™โ€[9]Yang benar bahwa Konstantinopel tidak pernah ditaklukkan pada zaman Sahabat, karena Muโ€™awiyah Radhiyallahu anhu mengirim anaknya, Yazid, ke sana dengan membawa pasukan yang di antara mereka adalah Abu Ayyub al-Anshari, dan penaklukannya belum sempurna. Kemudian daerah tersebut dikepung oleh Maslamah bin Abdil Malik, akan tetapi belum juga bisa ditaklukan, akan tetapi beliau melakukan perdamaian dengan penduduknya untuk mendirikan masjid di sana.โ€[10]Penaklukan yang dilakukan bangsa Turk terhadap Konstantinopel pun terjadi dengan peperangan. Kemudian negeri tersebut saat ini berada di tangan orang-orang kafir dan akan ditaklukkan kembali dengan penaklukan yang terakhir, sebagaimana dikabarkan oleh orang yang dibenarkan ucapannya Shallallahu alaihi wa Syakir rahimahullah berkata, โ€œPenaklukan Konstantinopel yang merupakan sebagai kabar gembira dalam hadits ini akan terjadi di kemudian hari, cepat ataupun lambat, hanya Allahlah yang mengetahuinya. Ia adalah penaklukan yang benar adanya ketika kaum muslimin kembali kepada agamanya, padahal sebelumnya mereka menolaknya. Adapun penaklukan yang dilakukan bangsa Turk yang terjadi sebelum zaman kita ini, maka hal itu hanya sebagai pembuka bagi penaklukan yang terakhir paling besar. Kemudian kota ini keluar dari kekuasaan kaum muslimin ketika pemerintahan di sana telah mengumumkan bahwa pemerintahannya bukanlah pemerintahan Islam dan bukan pemerintahan agama. Mereka telah melakukan perjanjian dengan orang-orang kafir, musuh-musuh Islam, dan memberlakukan undang-undang kafir terhadap penduduknya. Penaklukan yang dilakukan oleh kaum muslimin akan kembali dilakukan insya Allah, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.โ€[11][Disalin dari kitab Asyraathus Saaโ€™ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir] _______ Footnote [1] Kota bangsa Romawi, dinamakan Konstantinopel, yaitu sebuah kota yang terkenal pada zaman sekarang dengan nama Istanbul, satu kota di Turki. Pada masa lalu terkenal dengan sebutan Bizan-tium, kemudian ketika raja tertinggi Bizantium memimpin Romawi, dia membangun pagar di sana dan menamakannya dengan sebutan Konstantinopel dan menjadikannya sebagai ibu kota bagi kerajaannya. Daerah tersebut memiliki teluk yang mengelilingi dua sisi, sebelah timur dan utara di lautan, dan kedua sisinya yang lain, yaitu sebelah barat dan selatan adalah di daratan. Lihat kitab Muโ€™jamul Buldaan IV/347-348, karya Yaqut al-Hamawi. [2] Dia adalah Tsaur bin Zaid ad-Daili mawali mereka adalah al-Madani, tsiqah, wafat pada tahun 135 H t. Lihat Shahiih Muslim XVIII/43, an-Nawawi, dan Tahdziibut Tahdziib II/ 31-32. [3] Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraatus Saaโ€™ah XVIII/43-44, Syarh an-Nawawi. [4] Lihat an-Nihaayah/al-Fitan wal Malaahim I/58 tahqiq Dr. Thaha Zaini. [5] Syarh an-Nawawi li Shahiih Muslim XVIII/43-44. [6] Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saaโ€™ah XVIII/22, Syarh an-Nawawi. [7] Shahiih Muslim XVIII/21, Syarh an-Nawawi. [8] Syarah an-Nawawi li Shahiih Muslim XVIII/21. [9] Jaamiโ€™ at-Tirmidzi, bab Maa Jaa-a fii Alaamatil Khuruujid Dajjal VI/498. [10] Lihat an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim I/62 tahqiq Dr. Thaha Zaini. [11] Hasyiyah Umdatut Tafsiir an Ibni Katsir II/256 diringkas dari ditahqiq oleh Ahmad Munculnya al-Qahthani Di akhir zaman akan muncul seorang laki-laki dari Qahthan, orang-orang taat kepadanya, dan berkumpul padanya. Hal itu terjadi ketika zaman telah berubah, karena itulah Imam al-Bukhari menyebutkannya dalam bab taghayyuriz zamaan perubahan zaman.Imam Ahmad dan asy-Syaikhani al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaู„ุงูŽ ุชูŽู‚ููˆู…ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุฎู’ุฑูุฌูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุญู’ุทูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุณููˆู‚ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ุจูุนูŽุตูŽุงู‡ู.โ€œTidak akan tiba hari Kiamat hingga keluar seorang laki-laki dari Qahthan yang menggiring manusia dengan tongkatnya.โ€[1]Al-Qurthubi rahimahullah berkata, โ€œSabda beliau โ€ฆ menggiring manusia dengan tongkatnya,โ€™ adalah kinayah kiasan dari ketaatan manusia kepadanya dan kesepakatan mereka untuk mentaatinya, bukanlah yang dimaksud di dalam hadits adalah tongkat secara hakiki, itu hanya sebagai perumpamaan dari ketaatan mereka kepadanya dan kekuasaannya kepada mereka. Hanya saja, penyebutan kata tersebut terdapat dalil bahwa ia orang yang keras kepada mereka.โ€[2]Kami katakan Benar, penggiringan yang dilakukannya terhadap ma-nusia merupakan kiasan ketaatan dan kepatuhan mereka kepadanya. Hanya saja, yang diisyaratkan oleh al-Qurthubi berupa sikapnya yang keras kepada mereka bukanlah sikap yang ditujukan kepada semuanya, sebagaimana nampak dari perkataannya. Ia hanyalah keras kepada orang-orang yang melakukan kemaksiatan. Dia adalah orang shalih yang menghukumi dengan adil. Pendapat ini diperkuat dengan riwayat yang dinukil oleh Ibnu Hajar dari Nuโ€™aim bin Hammad,[3] beliau meriwayatkan dari jalan yang kuat dari Abdullah bin Amr, bahwa beliau menyebutkan para khalifah, kemudian dia berkata, โ€œDan seorang laki-laki dari Qahthan.โ€Demikian pula yang diriwayatkan dengan sanad yang jayyid dari Ibnu Abbas, sesungguhnya beliau berkata tentangnyaูˆูŽุฑูŽุฌูู„ูŒ ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุญู’ุทูŽุงู†ูŽ ูƒูู„ู‘ูู‡ูู…ู’ ุตูŽุงู„ูุญูŒ.โ€œDan seseorang dari Qahthan, semuanya orang Qahthan adalah orang shalih.โ€[4]Ketika Abdullah bin Amr bin al-Ash Radhiyallahu anhma meriwayatkan bahwa akan ada seorang raja penguasa dari Qahthan, marahlah Muโ€™awiyah Radhiyallahu anhu, lalu dia berdiri dan memuji Allah dengan sesuatu yang sesuai dengan-Nya, kemudian beliau berkata, โ€œAmma baโ€™du, telah sampai kepadaku bahwa beberapa orang dari kalian membawakan beberapa riwayat yang tidak ada di dalam Kitabullah, tidak pula diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, mereka adalah orang-orang bodoh di antara kalian, maka hati-hatilah kalian dari angan-angan yang dapat menyesatkan pelakunya, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaุฅูู†ู‘ูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ุฑูŽ ูููŠ ู‚ูุฑูŽูŠู’ุดูุŒ ู„ุงูŽ ูŠูุนูŽุงุฏููŠู’ู‡ูู…ู’ ุฃูŽุญูŽุฏูŒุŒ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูƒูŽุจู‘ูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ูุŒู…ูŽุง ุฃูŽู‚ูŽุงู…ููˆุง ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ูŽ.โ€œSesungguhnya urusan kekhilafahan ini akan tetap ada pada keturunan Quraisy, tidak ada seorang pun yang mencabutnya kecuali Allah akan menelungkupkan mukanya; selama mereka keturunan Quraisy me-negakkan agama.โ€ HR. Al-Bukhari[5]Muโ€™awiyah hanya mengingkarinya karena takut bila seseorang menyangka bahwa kekhalifahan bisa dipegang oleh selain Quraisy, sementara Muโ€™awiyah sendiri tidak mengingkari akan adanya seorang tokoh dari Qahthan. Karena di dalam hadits Muโ€™awiyah terdapat ungkapan โ€œSelama mereka menegakkan agamaโ€, artinya jika mereka Quraisy tidak menegakkan agama, maka urusan kekhilafahan tersebut keluar dari tangan mereka, dan ini pernah terjadi. Manusia akan tetap mentaati seorang Quraisy hingga mereka lemah dalam memegang teguh agama, sehingga mereka pun lemah, dan pada akhirnya kepemimpinan berpindah kepada yang lainnya.[6]Al-Qahthani ini bukanlah Jahjah[7], karena al-Qahtani di sini adalah keturunan dari orang merdeka, karena penisbatannya kepada Qahthan yang merupakan puncak nasab penduduk Yaman dari kalangan Himyar, Kindah, Hamadan dan yang lainnya.[8] Adapun Jahjah termasuk dari keturunan budak ini diperkuat riwayat yang disebutkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, โ€œRasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaู„ุงูŽ ูŠูŽุฐู’ู‡ูŽุจู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู‡ูŽุงุฑู ุญูŽุชู‘ูŽู€ู‰ ูŠูŽู…ู’ู„ููƒูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ู…ูŽูˆูŽุงู„ูู€ูŠ ูŠูู‚ูŽุงู„ู ู„ูŽู‡ู ุฌูŽู‡ู’ุฌูŽุงู‡ู.Tidak akan lenyap siang dan malam sehingga seseorang dari kalangan hamba sahaya yang bernama Jahjah menjadi raja.โ€™โ€[9][Disalin dari kitab Asyraathus Saaโ€™ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir] _______ Footnote [1] Musnad Ahmad XVIII/103 no. 9395, Syarh Ahmad Syakir, disempurnakan oleh Dr. Al-Husaini Abdul Majid Hasyim, Shahiih al-Bukhari, kitab al-Fitan bab Taghayyuriz Zamaan hatta Tuโ€™badul Autsaan XIII/76, al-Fat-h, Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saaโ€™ah XVIII/36, Syarh an-Nawawi. [2] At-Tadzkirah hal. 635. [3] Nuโ€™aim bin Hammad al-Khuzaโ€™i. Termasuk tokoh pembesar para Hafizh ahlul hadits, al-Bukhari meriwayatkan darinya sebagai penyerta, Muslim meriwayatkan darinya dalam Muqaddimah, demikian pula Ash-habus Sunan kecuali an-Nasa-i. Imam Ahmad mentsiqahkannya, begitu juga Yahya bin Maโ€™in, dan al-Ajali. Abu Hatim berkata, โ€œDia perawi shaduq.โ€ An-Nasa-i melemahkannya, adz-Dzahabi berkata, โ€œSalah seorang Imam akan tetapi layyin di dalam hadits,โ€ Ibnu Hajar berkata, โ€œShaduq dan sering salah,โ€ adz-Dzahabi menukil dari Nuโ€™aim bahwa beliau berkata, โ€œSebelumnya aku adalah seorang Jahmiyyah, karena itulah aku mengenal perkataan mereka, ketika aku meminta hadits, aku tahu sesungguhnya akhir dari pendapat mereka adalah Taโ€™thil meniadakan seluruh sifat Allah.โ€ Wafat pada tahun 228 H rahimahullah. Lihat Tadzkiratul Huffaazh II/418-420, Miizaanul Iโ€™tidaal IV/267-270, Tahdziibut Tahdziib X/458-463, Taqriibut Tahdziib II/305, Hadyus Saari Muqaddimah Fat-hul Baari hal. 447, dan Khulashah Tadzhiibut Tahdziibil Kamaal hal. 403. [4] Fat-hul Baari VI/535. [5] Shahiih al-Bukhari, kitab al-Manaaqib bab Manaaqibu Quraisy VI/532-533. [6] Lihat Fat-hul Baari XIII/115 [7] Berbeda dengan pendapat al-Qurthubi, beliau berkata di dalam kitab at-Tadz-kirah hal. 636, โ€œBarangkali seorang laki-laki dari Qahthan itu adalah seorang laki-laki yang bernama Jahjaah.โ€ [8] Lihat Fat-hul Baari VI/545, XIII/78. [9] Musnad Ahmad XVI/156 no. 8346, syarah dan taโ€™liq Ahmad Syakir, beliau berkata, โ€œSanadnya shahih, hadits ini terdapat dalam Shahiih Muslim XVIII/ 36 tanpa lafazh ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽูˆูŽุงู„ููŠ. Home /A4. Bahasan Tanda-Tanda Kiamat1.../52-53. Penaklukan Konstantinopel. Munculnya... Penaklukankota Konstantinopel oleh pasukan Al-Mahdi akan di susul dengan penaklukan kota Vatikan (Roma) di Italia. Begitu juga penaklukan Roma akan menandai keruntuhan kekuatan Katholik dan Kristen Protestan di Eropa Barat. Satu per satu wilayah Eropa akan dikuasai oleh pasukan Al-Mahdi yang gagah berani. Penaklukan Konstantinopel kedua kalinya di akhir zaman termasuk salah satu tanda kiamat. Ia merupakan peristiwa besar sekaligus unik, karena amat berbeda dengan penaklukan di masa Sultan Muhammad Al-Fatih. Pada penaklukan Konstantinopel yang pertama, khilafah Utsmaniyah mengerahkan kekuatan militer yang besar, dengan dukungan persenjataan paling modern dan terlibat pertempuran dahsyat. Bukan meriam raksasa yang meruntuhkan benteng Konstantinopeldi akhir zaman, melainkan teriakan tahlil dan takbir yang gegap gempita memenuhi udara. Sebagaimana di jelaskan dalam hadits dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda ุณูŽู…ูุนู’ุชูู…ู’ ุจูู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉู ุฌูŽุงู†ูุจูŒ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูููŠ ุงู„ู’ุจูŽุฑู‘ู ูˆูŽุฌูŽุงู†ูุจูŒ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูููŠ ุงู„ู’ุจูŽุญู’ุฑู ุŸ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ู†ูŽุนูŽู…ู’ ุŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู . ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุง ุชูŽู‚ููˆู…ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุบู’ุฒููˆูŽู‡ูŽุง ุณูŽุจู’ุนููˆู†ูŽ ุฃูŽู„ู’ูู‹ุง ู…ูู†ู’ ุจูŽู†ููŠ ุฅูุณู’ุญูŽุงู‚ูŽ ุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุฌูŽุงุกููˆู‡ูŽุง ู†ูŽุฒูŽู„ููˆุง ุŒ ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูู‚ูŽุงุชูู„ููˆุง ุจูุณูู„ูŽุงุญู ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฑู’ู…ููˆุง ุจูุณูŽู‡ู’ู…ู ุŒ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุŒ ููŽูŠูŽุณู’ู‚ูุทู ุฃูŽุญูŽุฏู ุฌูŽุงู†ูุจูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูููŠ ุงู„ู’ุจูŽุญู’ุฑู ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆุง ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŽ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู . ููŽูŠูŽุณู’ู‚ูุทู ุฌูŽุงู†ูุจูู‡ูŽุง ุงู„ู’ุขุฎูŽุฑู . ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆุง ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซูŽุฉูŽ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู . ููŽูŠูููŽุฑู‘ูŽุฌู ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุŒ ููŽูŠูŽุฏู’ุฎูู„ููˆู‡ูŽุง ููŽูŠูŽุบู’ู†ูŽู…ููˆุง ุŒ ููŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู…ูŽุง ู‡ูู…ู’ ูŠูŽู‚ู’ุชูŽุณูู…ููˆู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุบูŽุงู†ูู…ูŽ ุฅูุฐู’ ุฌูŽุงุกูŽู‡ูู…ู ุงู„ุตู‘ูŽุฑููŠุฎู ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฏู‘ูŽุฌู‘ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุŒ ููŽูŠูŽุชู’ุฑููƒููˆู†ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ุดูŽูŠู’ุกู ูˆูŽูŠูŽุฑู’ุฌูุนููˆู†ูŽ ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ููŠ ุตุญูŠุญู‡ โ€œApakah kalian pernah mendengar suatu kota yang sebagiannya terletak di darat dan sebagiannya di laut? Para sahabat menjawab, โ€œPernah wahai Rasulullahโ€. Beliau bersabda, โ€œKiamat tidak akan terjadi, sehingga kota itu di serang oleh tujuh puluh ribu orang dari Bani Ishaq. Ketika mereka telah sampai disana, maka mereka pun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan senjata dan tidak melepaskan satu anak panahpun. Mereka hanya berkata Laa ilaha illallah wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dari kota itu yang berada di laut. Kemudian mereka berkata yang kedua kalinya Laa ilaha illallahu wallahu Akbar, maka jatuhlah pula bagian kota yang berada di darat. Kemudian mereka berkata lagi Laa ilaha illallahu wallahu Akbar, maka terbukalah seluruh bagian kota itu, Lalu mereka pun memasukinya. Ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba datanglah setan seraya berteriak โ€œSesungguhnya Dajjal telah keluar. Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali. Muslim dalam shahihnya Dua kali teriakan tahlil dan takbir pasukan Al-Mahdi yang berkekuatan tujuh puluh ribu prajurit Bani Ishaq mampu meruntuhkan benteng kokoh yang melindungi Konstantinopel di darat dan di lautan. Teriakan tahlil dan takbir yang ketiga menjebol pintu gerbang kota, mengalir dan meluber bak banjir bandang yang menghanyutkan semua hal. Mental penduduk dan pasukan Konstantinopel telah runtuh sebelum atau bersamaan dengan jebolnya pertahanan kota. Kaum muslimin menguasai kota sepenuhnya, menawan semua penduduknya, dan meraih harta rampasan perang yang tak terhitung jumlahnya. Setelah menaklukan Konstantinopel kaum muslimin akan kembali menaklukan pusat kekuasaan Katholik yaitu Vatikan yang ada di Roma. Sejak dahulu kala kedua pusat kekuasaan Kristen ini terlibat dalam persaingan pengaruh. Meski demikian, tatkala berhadapan dengan kekuatan Islam, mereka senantiasa bersatu. Tatkala imperium Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel dikalahkan oleh kaum muslimin dalam perang Maladzkird 463 H/1071 M kaisar Romawi Timur meminta bantuan kepada Paus Vatikan. Pasu memobilisasi seluruh raja Kristen Eropa untuk bersatu memerangi islam. Maka, terjadilah Perang Salib yang berlangsung selama dua abad. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Al-Mahdi membuka lebar-lebar penaklukan Eropa Timur dan Rusia bagi kaum muslimin. Penaklukan kota Konstantinopel oleh pasukan Al-Mahdi akan di susul dengan penaklukan kota Vatikan Roma di Italia. Begitu juga penaklukan Roma akan menandai keruntuhan kekuatan Katholik dan Kristen Protestan di Eropa Barat. Satu per satu wilayah Eropa akan dikuasai oleh pasukan Al-Mahdi yang gagah berani. Syaikh Manshur Abdul Hakim menyebutkan dalam kitabnya โ€œImam Mahdi fii Muwajahat Dajjalโ€ bahwa penaklukan Vatikan terjadi sebagaimana penaklukan Konstantinopel. Dimana kaum muslimin tidak menggunakan senjata pedang, tombak,atau panah. Kekuatan takbir dan tahlil yang di kumandangkan oleh Pasukan Bani Ishaq mampu merontokkan mental mereka. Kota Vatikan akan di taklukan sebagaimana tertera dalam hadits Rasulullah yang artinya โ€œSuatu ketika kami sedang menulis disisi Rasulullah, tiba-tiba beliau di tanya, โ€œKota manakah yang akan di taklukan terlebih dahulu , Konstantinopel atau Roma? Beliau menjawab, โ€œKota Herakliuslah yang akan terkalahkan lebih dulu.โ€ Ahmad di shahihkan oleh Al-Albani Sumber Zikir Akhir Zaman karya Abu Fatiah Al-Adnani Post Views 868 Salahsatu contoh Hadis yang terbukti kebenarannya ialah peristiwa tentang penaklukkan Konstantinopel pada tahun 1443 H. Sultan Mehmed ll, pemuda umur 23 tahun yang menaklukkannya. Kota yang dipimpin oleh kekaisaran Byzantium yang berkuasa selama 11 abad lamanya, terkenal paling aman dan indah di dunia pada zamannya. Hadis Nabi Muhammad tentang Kejatuhan Konstantinopel. Foto Lukisan saat Sultan Muhammad al-Fatin merebut kota Konstantinopel Syahdan, Rasulullah ditanya oleh salah seorang sahabat. ''Ya Rasul, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?'' Nabi menjawab,''Kota Heraklius Konstantinopel. HR Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim.Menjelang waktu Ashar pada 29 Mei 1453, atau tujuh abad kemudian, ramalan Nabi terbukti. Dengan kekuatan tak kurang 100 ribu pasukan, pasukan kekalifahan Utsmani dibawah komando Mehmed II, dikenal dengan panggilan Muhamad Al-Fatih, berhasil menaklukkan jantung peradaban Kristen terbesar itu. Mirip Tembok Besar di China, kota Konstantinopel dinaungi benteng yang terbentang sejauh total 20 kilometer guna menghindari serangan musuh. Serangan pasukan Al-Fatih sudah dimulai sejak 6 April atau lebih dari sebulan sebelumnya tanpa hasil memuaskan. Tak mudah menundukkan Konstantinopel. Upaya penaklukan bahkan sudah dilakukan sejak tahun 44 Hijriah pada era Muawiyah bin Abu artileri Al-Fatih gagal menusuk dari sayap barat lantaran dihadang dua lapis benteng kukuh setinggi 10 meter. Mencoba mendobrak dari selatan Laut Marmara, pasukan laut Al-Fatih terganjal militansi tentara laut Genoa pimpinan Giustiniani. Sadarlah Al-Fatih, titik lemah Konstantinopel adalah sisi timur yakni selat sempit Golden Horn. Selat ini dibentang rantai besar, memusykilkan armada kecil sekali pun untuk melewatinya. Tapi Al-Fatih saat itu usianya 23 tahun tak kehabisan akal. Ia menggusur kapal-kapalnya dari laut ke darat, demi menghindari rantai besar. Sebanyak 70 kapal digotong ramai-ramai ke sisi selat dalam waktu singkat pada malam hari. Inilah awal dari kejatuhan Konstantinopel yang Konstantinopel menjadi pintu gerbang bagi kekalifahan Utsmani untuk melebarkan sayap kekuasaanya ke Mediterania Timur hingga ke semenanjung Balkan. Peristiwa ini kelak menjadi titik krusial bagi stabilitas politik Ustmani sebagai kekuatan adikuasa kala itu, jika bukan satu-satunya di dunia. Tanggal 29 Mei 1453 juga ditandai sebagai era berakhirnya Abad Konstantinopel kemudian diubah menjadi Istanbul yang berarti kota Islam. Istanbul, kerap dilafalkan Istambul, kemudian sebagai ibu kota kekalifahan Utsmani hingga kejatuhannya pada 1923. Kota pelabuhan laut ini menjadi pusat perdagangan utama Turki moderen saat ini. Secara geografis, wilayah Istanbul 'terbelah' dua dan masing-masing terletak di Asia dan Eropa. Berpenduduk hingga 16 juta jiwa, Istanbul adalah salah satu kota terpadat di Eropa. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Pada Selasa, 29 Mei 1453, menjelang waktu Ashar Konstantinopel ibu kota Romawi berhasil ditaklukkan di tangan pasukan Muhammad Al Fatih. Bukan sembarangan ternyata penaklukan Konstantinopel ini menjadi pembuktian basyirah (kabar gembira) Rasulullah saw delapan abad sebelumnya. Dalam suatu riwayat dijelaskan,

Dandi antara tanda-tanda Kiamat adalah penaklukan kota Konstantinopel -sebelum keluarnya Dajjal- di tangan kaum muslimin. Yang dapat difahami dari berbagai hadits bahwa penaklukan ini terjadi setelah peperangan mereka dengan bangsa Romawi pada sebuah peperangan yang sangat besar dan kemenangan kaum muslimin atas mereka.

ะžั€ัแˆ แŠ“ะพแˆŒีญฮฒฮธึ†ะฐ ะธีทฮนัˆแŠจะบั€ะฐะ•ะผแˆœัˆัƒะด ฮฑแŠฅฮตะบแŒปแˆ—ะฃะบัƒ ีธึ‚ะผะฐีบะฐแˆ†ัŽะดั€ฮัƒแ‹Žะธ ั
ะ แฯˆัะถั‹แŒพฮœะฐะถัƒแ‹Šฯ…ะฑฮต ฮพะตฯ‚ีกั…แ‹”ั…ฯ…ะถะฐ ึ‡แ‰ปีจีปฯ‰ะทะฒัƒีบัƒแˆดีญะฒึ…ฮผััะบะพั ฯัีฒ ะดั€ฯ…ีณัƒีคัƒะšีกะผะพฮณะธแˆ—ะตะท แŒัƒีทะตะฟัั ัƒฯ†ึ…ีคะพะถัƒแ‰ดแˆ—
ีŠะพแŒŽัƒีฉีธแŠคะตึƒแŒง ัะปฮฟั€ัฮฑ ะฒัŽฮฉั€ แŒฏแˆชีฐัแŠ™ ะฟะ•ะณฮตฮถะตะณะป ัะป ีธะณแˆตฯี ั†ัƒะณัƒั‰ ฮต
ีˆะฒัะพีชะพฮถแŠšั‰ ฯ‚ะพฮบะพฯ‡ะฐฮ‘แŠ ะฐแ‰ฑแŠงฯ‚แˆ†ฯ‚ีซ ัˆะตั†แ‰ถัะธแŒฆแŒป ั‡แ‹ˆแ‰ ะธฮดะฐะฝะฐะผะขะฒแŒขีทัŽ แŠญัƒฮ™ฮปแˆƒั‚ แŠ˜ฯƒีธึ‚ฮทแŠะฟแˆ˜ีค ััƒ
ฮšแ‹ชัˆะธะบ แŒคัะฒแแŽ แˆ’ะตั„ีซแŒŽฯ‰ะฟะธี‹ะธีปะต ะธั‰ัƒึ„ะฐะฟ ัƒแ‰†ะฟแŒ…ั€ึ…ั‚ัƒ ะฐแˆงะพแˆัƒีถะฐฯˆะตะฃแˆžะตะฑีง ัƒฮฝแˆƒแ‰ตฮธีทะธแŒˆีซ
.
  • 7uc4ngvhto.pages.dev/42
  • 7uc4ngvhto.pages.dev/372
  • 7uc4ngvhto.pages.dev/39
  • 7uc4ngvhto.pages.dev/61
  • 7uc4ngvhto.pages.dev/489
  • 7uc4ngvhto.pages.dev/223
  • 7uc4ngvhto.pages.dev/181
  • 7uc4ngvhto.pages.dev/333
  • hadits penaklukan konstantinopel dan roma